Kerangka karangan
Langkah
terakhir pada tahap prapenulisan ialah pengorganisasian karangan. Dalam hal ini
tujuan dan bahan penulisan turut menentukan bentuknya. Organisasi karangan pada
umumnya mengikuti pola ilustratif, analitis atau argumentatif.
Untuk
menentukan organisasi itu, mula-mula kita menyusun suatu kerangka (outline) karangan. Menyusun
kerangka berarti memecahkan topik ke dalam subtopik dan mungkin selanjutnya ke
dalam sub-subtopiknya. Kerangka itu mungkin berbentuk kerangka topik atau
kerangka kalimat. Sebelum menyusun kerangka kerja yang sebenarnya, kita
dapat membuat kerangka kasar. Misalnya kita akan menulis karangan mengenai
kegiatan sebuah universitas pada periode tertentu. Mula-mula anda memecahkan
topik tersebut ke dalam suatu babakan besar.
Bentuk kerangka
Perhatikan contoh berikut :
Topik : Kegiatan Mahsiswa Gunadarma Selama Periode
Tahun 2004-2005
I.
Kegiatan Akademis
II.
Kegiatan Sosial
III.
Kegiatan di Bidang Olah Raga dan Seni
IV.
Dan seterusnya
Kemudian, kita memikirkan perincian
untuk setiap babak besar di atas. Hasilnya, akan diperoleh sebuah kerangka
lebih terurai.
Contoh
Kegiatan Mahasiswa Gunadarma
Selama Periode Tahun 1978-1980
1.
Kegiatan Akademis
1.1
Penelitian
1.2
Seminar
1.3
Ceramah Ilmiah
1.4
Karya Wisata
2.
Kegiatan Sosial
2.1
Partisipasi Mahasiswa Gunadarma dalam Usaga
Akibat Bencana Alam
2.2
Partisipasi Mahasiswa dalam Peningkatan
Kesehatan Masyarakat di Sekitar Kampus
2.3
Dan seterusnya.
Kerangka itu masih dapat adan
perinci lebih jauh lagi, misalnya dengan mengelompokkan kegiatan menurut kenis penelitian,
fakultas atau tahun anggaran.
Contoh
1.
Kegiatan Akademis
1.1.1
Kegiatan tahun 2004/2005
1.1.2
Kegiatan tahun 2005/2006
2.
Dan seterusnya
Contoh-contoh di atas merupakan
contoh kerangka topik. Di dalam kerangka topik, setiap butir terdiri dari
berupa frase, bukan kalimat. Akan tetapi, anda juga dapat
membuat kerangka kerja dalam bentuk kerangka kalimat : setiap butir
kerangka merupakan kalimat.
Perhatikan contoh berikut :
Contoh
PROSES PENULISAN
1.
Tahap Persiapan
1.1
Menulis adalah suatu proses
1.2
Hal yang paling sulit pada tahap ini ialah
penemuan dan pengenalan topik karangan
1.3
Topik yang terbatas memudahkan penulisan
mendalami dan memusatkan pikiran pada masalahnya
1.4
Tujuan menentukan pola keseluruhan yang
mengarahkan tulisan
1.5
Bahan penulisan dapat diperoleh dari berbagai sumber
dengan berbagai cara
1.6
Tujuan dan bahan menentukan bentuk organisasi
karangan
2.
Penyusunan Kerangka
Dengan tersusunnya kerangka kerja
seperti contoh-contoh di atas, dapat dimulai mengembangkan karangan anda. Suatu
hal yang perlu diperhatikan ialah bahwa penyusunan kerangka itu hendaknya
didasarkan sistem atau kriteria tertentu.
Sumber :
Wahyu, Tri.2006.Bahasa Indonesia. Jakarta:Gunadarma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar