Jumat, 12 Juni 2015

Apakah Google Glass Membuat Kecanduan????

para ahli belum sepakat untuk mengkategorikan ketergantungan kita terhadap perangkat teknologi–seperti ponsel, komputer, atau pun Google Glass—sebagai sebuah masalah kejiwaan. Banyak ahli beranggapan, kecanduan perangkat elektronik sebenarnya adalah gejala dari masalah kejiwaan yang lebih besar. Pria ini sendiri sebelumnya memang pernah mengalami masalah depresi dan social phobia.
Namun Dr. Andrew Doan berpendapat sebaliknya. Menurutnya, masalah ketergantungan teknologi seharusnya dipandang lebih serius. “Dulu orang juga menganggap kecanduan alkohol bukan sebuah masalah” kata Andrew untuk menggambarkan kesamaan antara kecanduan alkohol dan teknologi. “Butuh waktu bagi kita untuk menyadari kecanduan teknologi itu adalah sebuah bahaya yang nyata” tambah Andrew.
Menurut R. Andrew, sebenarnya tidak ada yang salah dari teknologi atau perangkat seperti Google Glass. “Namun saat ini teknologi membuat jeda antar informasi dan kejadian semakin sempit” tambah Dr. Andrew. Jeda waktu yang sempit ini membuat orang yang merasa terasing atau ingin melarikan diri dari kenyataan semakin mudah menemukan pelampiasannya. “Dan wearable technology membuat pikiran orang-orang seperti itu bebas berkeliaran meski secara fisik berada di keramaian” tambah Dr. Andrew.
Sedangkan Daria Kruss, peneliti dari Nottingham Trent University yang mendalami topik kecanduan teknologi, menganggap penyebabnya bisa dari dua arah. “Kecanduan teknologi bisa terjadi karena penggunaan teknologi secara berlebihan sehingga menyebabkan masalah kejiwaan, atau menjadi gejala dari masalah kejiwaan yang lebih besar” ungkap Daria. Karena itu Daria menganggap perlu adanya studi mendalam untuk menentukan masalah kecanduan teknologi ini dan penanganan yang tepat.
Kecanduan teknologi sendiri tidak masuk ke dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders yang menjadi panduan ahli jiwa di seluruh dunia. Kecanduan teknologi hanya dimasukkan ke dalam appendix sebagai perilaku yang membutuhkan studi lebih mendalam. Sampai saat ini, hanya judi yang dikategorikan sebagai kecanduan yang tidak melibatkan penggunaan obat terlarang.
Pria yang kecanduan Google Glass sendiri kini berada dalam kondisi lebih baik. Setelah melakukan terapi selama 35 hari, ia kini bisa lebih tenang, gerakan kompulsifnya menurun, serta short-term memorinya membaik.

Berita selengkapnya klik Google Glass

Tidak ada komentar:

Posting Komentar