Ada orang pernah mengatakan :
“sangking cintanya dengan orang itu agar dia tidak terluka
biarkan dia tetap salah paham”
Ya… saya rasa ungkapan itu benar. Awalnya menuntut “Kenapa
dia pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal” ternyata ungkapan itu membuat saya
sadar betapa sayangnya dia kepada saya, agar saya tidak terluka dia membiarkan
semua kenyataan dan semua masalah – masalah terkubur rapat tanpa satu orang pun
tau…
Kebencian, kemarahan, dll. Mungkin itu pernah terjadi,
tetapi itu dulu ketika semuanya masih belum bisa berfikir dewasa. Dan seiring
jalannya waktu itu semua hanya ilusi. Hanya kebahagiaan yang sering terjadi…
Persahabatan, percintaan, dll. Semua itu sudah melekat
sekali dalam kehidupan sehari – hari. Tetapi pernahkah anda mendapatkan sahabat
sejati ??? sahabat yang dimana saat susah, senang, gembira, bertengkar, berbeda
pendapat, dll anda lalui bersama. Dimana pernah mengalami ketidak cocokan yang
membuat perpisahaan sementara terjadi untuk saling intropeksi diri.
Semua itu dapat dilalui bersama jika kita saling yakin satu
sama lain, pengertian dan saling menutupi lubang agar semua itu tertutup rapat,
sehingga tidak lagi terjadi perpisahan.
Masa – masa SD, SMP, SMA kita lalui bersama – sama dan pada
akhirnya masa kuliah yang harus memisahkan kita. Namun itu bukanlah masalah
yang sulit, komuniksi pun sebagai sarana utama untuk masalah itu.
Tetapi pernahkan anda berfikir, Terpisah dengan sahabat
sejati anda untuk selamanya ? pasti itu tidak pernah terfikirkan oleh anda
semua.
Ketika semua itu terjadi, seperti sebagian nafas kita pasti
terhempas jauh dari raga kita. Seorang sahabat yang sudah kita anggap seperti
kakak, saudara sekandung. Ternyata mungkin telah tiada meniggalkan kita
terlebih dahulu.
Semua rencana saat bertemu nanti sudah tertata rapih jauh
sebelum semua itu akan terjadi. Rasa rindu, semua akan terbayar setelah kita
bertemu. Hanya ada kebahagiaan, kegembiraan dan kesenangan nantinya..
Tetapi saat hari hari berganti dan terus berganti disaat hari
itu akan sebentar lagi tiba. Seperti terbangun dari mimpi buruk, mimpi buruk
yang ternyata semua itu adalah kenyataan. Kenyataan yang sesungguhnya..
Saat tersadar dan terbangun, mengingat dia ternyata pernah
mengatakan “Sahabat, pacar and keluarga,, bila kamu harus memilih salah
satunya,, kamu harus memilih yang mana ? kalau aku harus memilih salah
satunya,, aku lebih baik mati,, karena mereka semua adalah orang yang aku
sayangi and orang yang aku cintai”
Hmmmmm… sedikit sulit menerima kenyataan tetapi, orang yang
pernah ada disisi kita orang yang sangat sayang kepada kita ternyata dia telah
tiada sekarang, tiada di dunia ini, tiada untuk tampak lagi dihadapan kita,
tetapi pasti disisi lain selalu ada untuk melindungi kita.
Mungkin aku hanya bisa berkata :
“Maafkan semua dosa – dosa ku kepadamu sahabat, kesalahan
terdahulu itu semua itu aku lakukan tanpa berfikir panjang. Semua kehidupan
yang lalu kita lalui dengan kegembiraan. Maaf maaf maaf. Ya tuhan, tolong
sampaikan maaf ku untuknya dan tolong lindungi dia selalu disisi mu” Amiinn.
:’)
Hari hari berganti dan terus berganti..
3 hari, 7 hari, 40 hari tidak terasa bahkan 100 hari pun
sudah terlewati. Semuanya dilalui tanpa ia (sahabat) disisi. Kebahagian yang
seharusnya dibagi juga oleh ia, seakan semuanya musnah. Semua kebahagian itu
hanya aku bisa sampaikan melalui doa, doa juga yang mampu menyampaikan semua
pesan ku untuknya..
Berdiri dengan tegak dan tersenyum kepada semuanya dengan
bahagia, namun ternyata rapuh. Iya rapuh, karena aku belum mampu untuk
mebayangkan untuk kedepannya. Berapa hari lagi yang harus dilewati, 1 tahun, 2
tahun, atau berapa. Semua itu terasa berat mengingat ia telah pergi.
Nasihat demi nasihat diterima, ‘kuat..tabah..ikhlas’ semuanya
mengatakan seperti itu terus menerus. Apa aku egois ? selalu ingin dia kembali.
Kembali disini berdiri dengan senyum indah..
Ternyata aku memang egois, aku tidak berfikir, ternyata
tuhan lebih sayang kepadanya, dengan lindungan tuhan, dia berdiri dengan senyum
yang indah seperti bidadari. Melihat dan selalu menjaga kami..
Tanpa beban dan satu masalah pun, hidup ia kini pasti jauh
lebih baik dari sebelumnya. Semua ini juga memberi berhak dan hikmah
tersendiri, mepererat hubungan dengan yang satu dan lainnya, yang dulu belum
terlalu kenal menjadi kenal. Semua mengalir seperti air yang tenang namun
bahagia..
Terima kasih, terima kasih, terima kasih banyak. Kau tau
sekarang kami membuka lembaran baru, tapi aku mohon (sahabat) tetaplah disisi
kami, tersenyum indah. Genggam tangan kami, dan ingatkan kami jika kami salah
melangkah..
“ WE LOVE BA”