Sabtu, 05 Juli 2014

catatan kecil tentang mu..

Ada orang pernah mengatakan :
“sangking cintanya dengan orang itu agar dia tidak terluka biarkan dia tetap salah paham”
Ya… saya rasa ungkapan itu benar. Awalnya menuntut “Kenapa dia pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal” ternyata ungkapan itu membuat saya sadar betapa sayangnya dia kepada saya, agar saya tidak terluka dia membiarkan semua kenyataan dan semua masalah – masalah terkubur rapat tanpa satu orang pun tau…
Kebencian, kemarahan, dll. Mungkin itu pernah terjadi, tetapi itu dulu ketika semuanya masih belum bisa berfikir dewasa. Dan seiring jalannya waktu itu semua hanya ilusi. Hanya kebahagiaan yang sering terjadi…
 
Persahabatan, percintaan, dll. Semua itu sudah melekat sekali dalam kehidupan sehari – hari. Tetapi pernahkah anda mendapatkan sahabat sejati ??? sahabat yang dimana saat susah, senang, gembira, bertengkar, berbeda pendapat, dll anda lalui bersama. Dimana pernah mengalami ketidak cocokan yang membuat perpisahaan sementara terjadi untuk saling intropeksi diri.
Semua itu dapat dilalui bersama jika kita saling yakin satu sama lain, pengertian dan saling menutupi lubang agar semua itu tertutup rapat, sehingga tidak lagi terjadi perpisahan.
Masa – masa SD, SMP, SMA kita lalui bersama – sama dan pada akhirnya masa kuliah yang harus memisahkan kita. Namun itu bukanlah masalah yang sulit, komuniksi pun sebagai sarana utama untuk masalah itu.
Tetapi pernahkan anda berfikir, Terpisah dengan sahabat sejati anda untuk selamanya ? pasti itu tidak pernah terfikirkan oleh anda semua.
Ketika semua itu terjadi, seperti sebagian nafas kita pasti terhempas jauh dari raga kita. Seorang sahabat yang sudah kita anggap seperti kakak, saudara sekandung. Ternyata mungkin telah tiada meniggalkan kita terlebih dahulu.
Semua rencana saat bertemu nanti sudah tertata rapih jauh sebelum semua itu akan terjadi. Rasa rindu, semua akan terbayar setelah kita bertemu. Hanya ada kebahagiaan, kegembiraan dan kesenangan nantinya..
Tetapi saat hari hari berganti dan terus berganti disaat hari itu akan sebentar lagi tiba. Seperti terbangun dari mimpi buruk, mimpi buruk yang ternyata semua itu adalah kenyataan. Kenyataan yang sesungguhnya..
 
Saat tersadar dan terbangun, mengingat dia ternyata pernah mengatakan “Sahabat, pacar and keluarga,, bila kamu harus memilih salah satunya,, kamu harus memilih yang mana ? kalau aku harus memilih salah satunya,, aku lebih baik mati,, karena mereka semua adalah orang yang aku sayangi and orang yang aku cintai”
Hmmmmm… sedikit sulit menerima kenyataan tetapi, orang yang pernah ada disisi kita orang yang sangat sayang kepada kita ternyata dia telah tiada sekarang, tiada di dunia ini, tiada untuk tampak lagi dihadapan kita, tetapi pasti disisi lain selalu ada untuk melindungi kita.
Mungkin aku hanya bisa berkata :
“Maafkan semua dosa – dosa ku kepadamu sahabat, kesalahan terdahulu itu semua itu aku lakukan tanpa berfikir panjang. Semua kehidupan yang lalu kita lalui dengan kegembiraan. Maaf maaf maaf. Ya tuhan, tolong sampaikan maaf ku untuknya dan tolong lindungi dia selalu disisi mu” Amiinn. :’)
 
Hari hari berganti dan terus berganti..
3 hari, 7 hari, 40 hari tidak terasa bahkan 100 hari pun sudah terlewati. Semuanya dilalui tanpa ia (sahabat) disisi. Kebahagian yang seharusnya dibagi juga oleh ia, seakan semuanya musnah. Semua kebahagian itu hanya aku bisa sampaikan melalui doa, doa juga yang mampu menyampaikan semua pesan ku untuknya..
Berdiri dengan tegak dan tersenyum kepada semuanya dengan bahagia, namun ternyata rapuh. Iya rapuh, karena aku belum mampu untuk mebayangkan untuk kedepannya. Berapa hari lagi yang harus dilewati, 1 tahun, 2 tahun, atau berapa. Semua itu terasa berat mengingat ia telah pergi.
Nasihat demi nasihat diterima, ‘kuat..tabah..ikhlas’ semuanya mengatakan seperti itu terus menerus. Apa aku egois ? selalu ingin dia kembali. Kembali disini berdiri dengan senyum indah..
Ternyata aku memang egois, aku tidak berfikir, ternyata tuhan lebih sayang kepadanya, dengan lindungan tuhan, dia berdiri dengan senyum yang indah seperti bidadari. Melihat dan selalu menjaga kami..
Tanpa beban dan satu masalah pun, hidup ia kini pasti jauh lebih baik dari sebelumnya. Semua ini juga memberi berhak dan hikmah tersendiri, mepererat hubungan dengan yang satu dan lainnya, yang dulu belum terlalu kenal menjadi kenal. Semua mengalir seperti air yang tenang namun bahagia..
Terima kasih, terima kasih, terima kasih banyak. Kau tau sekarang kami membuka lembaran baru, tapi aku mohon (sahabat) tetaplah disisi kami, tersenyum indah. Genggam tangan kami, dan ingatkan kami jika kami salah melangkah..
“ WE LOVE BA”