KUTIPAN
Bahan-bahan yang digunakan pada
kutipan. Bahan-bahan tersebut mungkin di cantumkan di dalam tulisan sebagai
kutipan.
Kutipan itu dapat berfungsi sebagai :
(1)
Landasan teori untuk tulisan kita
(2)
Penjelasan;
(3)
Penguat pendapat yang anda kemukakan.
Melalui kutipan-kutipan itu
tulisan kita terkait dengan penemuan-penemuan atau teori yang telah ada.
Kutipan dapat dinyatakan dalam
bentuk kutipan langsung atau tak langsung dan kutipan panjang atau pendek. Kutipan
tak langsung (dalam kartu informasi dalam bentuk parafrase dan ringkasan) tidak
menimbulkan persoalan. Kutipan dituliskan sesuai dengan peraturan tertentu.
Contoh
Mengenai
pengertian “angkatan” Erickson dan Nosanchuk menyatakan,”... angkatan, yakni
seperangkat angka yang saling berhubungan satu sama lain”. Yang dimaksud dengan
kutipan pendek ialah kutipan yang panjangnya paling banyak tiga (3) baris
ketikan. Kutipan yang lebih dari tiga baris ketikan digolongkan ke dalam
kutipan panjang.
Kutipan
panjang dituliskan terpisah dari badan tulisan tanpa tanda kutip.
Contoh
Banyak batasan
yang telah dikemukakan mengenai pengertian definisi. Keraf, misalnya
mengemukakan :
Definisi
pada prinsipnya adalah suatu proses menempatkan suatu objek yang akan dibatasi
ke dalam kelas yang dimasukinya (berarti klasifikasi lagi), dengan menyebutkan
ciri-ciri yang membedakan objek tadi dari anggota-anggota kelas lain-lainnya.
Setiap kutipan
... langsung maupun tak langsung ... yang anda cantumkan dalam tulisan anda
harus dijelaskan dari mana sumbernya. Untuk suatu makalah hal itu sering kali
dilakukan. Dalam bentuk catatan sumber yang langsung dicantumkan di belakang
kutipan dan dituliskan di dalam tanda kurung [(...)]
Contoh
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Sahono Soebroto mengatakan bahwa tugas administrasi Negara mencakup semua aspek
kehidupan nasional bangsa.
(Sahano Soebroto, 1982:7)
DAFTAR PUSTAKA
(Bibliografi)
1.
Pengertian Bibliografi
Menurut Gorys Keraf (1997:213)
yang dimaksud dengan bibliografi atau
daftar kepustakaan adalah sebuah
daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel dan bahan-bahan penerbitan
lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian dan
karangan yang tengah digarap. Bagi orang awam bibliografi mungkin tidak penting
artinya, tetapi bagi seorang calon sarjana atau seorang cendekiawan daftar
kepustakaan itu merupakan suatu hal yang sangat penting.
2.
Fungsi Bibliografi
Fungsi sebuah bibliografi
hendaknya secara tegas dibedakan dari fungsi sebuah catatan kaki. Referensi pada
catatan kaki dipergunakan untuk menunjuk.
3.
Unsur-unsur Bibliografi
Untuk persiapan yang baik agar tidak ada kesulitan dalam
penyusunan bibliografi itu, tiap penulis harus tahu pokok-pokok mana yang harus
dicatat. Pokok yang paling penting yang harus dimasukkan dalam sebuah
bibliografi adalah :
(1)
Nama
pengarang, yang dikutip secara lengkap.
(2)
Judul buku,
termasuk judul tambahannya.
(3)
Data publikasi:
penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke-berapa, nomor jilid dan tebal
(jumlah halaman) buku tersebut.
(4)
Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul
artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor dan tahun.
4.
Bentuk Bibliografi
Cara penyusunan bibliografi tifak seragam bagi semua bahan
referensi, tergantung dari sifat bahan referensi itu. Cara menyusun bibliografi
untuk buku agak berlainan, majalah dan majalah agak berlainan dari harian,
serta semuanya berbeda pula dengan cara menyusun bibliografi yang terdiri dari
manuskrip-manuskrip yang bleum diterbitkan, seperti tesis dan disertasi. Walaupun
terdapat perbedaan antara jenis-jenis kepustakaan itu, namun ada tiga hal
penting yang selalu harus dicantumkan yaitu : pengarang, judul dan data-data
piblikasi.
5.
Macam-macam bibliografi
a.
Buku-buku dasar : buku yang dipergunakan sebagai
bahan orientasi umum mengenai pokok yang digarap itu.
b.
Buku-buku khusus : yaitu buku-buku yang dipakai
oleh penulis untuk mencari bahan-bahan yang langsung bertalian dengan pokok
persoalan yang digarap.
c.
Buku-buku pelengkap : buku-buku yang topiknya
lain dari topic yang digarap penulis.
6.
Penyusunan Bibliografi
Untuk menyusun sebuah daftar yang
final perlu diperhatikan terlebih dahulu hal-hal berikut :
a.
Nama pengarang diurutkan menurut alphabet, nama
yang dipakai dalam urutan itu adalah nama keluarga.
b.
Bila tidak ada pengarang, makan judul buku atau
artikel yang dimasukkan dalam urutan alphabet.
c.
Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari
satu bahan referensi, maka untuk referensi yang kedua dan seterusnya, nama
pengarang tidak perlu diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5
atau 7 ketukan.
d.
Jarak antara baris dengan baris untuk satu
referensi adalah spasi. Tetapi jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua
spasi.
e.
Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua
dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak 3 atau 4
ketikan. (Gorys Keraf, 1997:222).
Contoh Daftar Pustaka :
Hockett, Cahrles F. A
Course in Modern Linguistics. New York: The Mac MillanCompany. 1963.
Sumber :
Wahyu, Tri.2006.Bahasa Indonesia. Jakarta:Gunadarma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar