Kamis, 29 November 2012

Fungi


A. ciri – ciri fungi

Jamur merupakan organisme yang tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat membuat makanannya sendiri melalui pristiwa fotosintetis seperti halnya tumbuhan lain. Jamur bersifat heterotrof yang memperoleh makanan dari sumber lainnya.

Berdasarkan cara hidupnnya, jamur dikelompokan menjadi organisme yang safrofitis bila jamur hidup dari organisme lain yang sudah mati atau dari sisa tumbuhan atau hewan. Adapun jamur yang hidup dari organisme lain yang masih hidup sehingga organisme tersebut mengalami kerugian atau mendatangkan penyakit bagi organisme yang di tumpanginya maka jamur tersebut dikelompokan menjadi organisme parasitis.

Jamur merupakan organisme eukariot. Anggotanya yang uniseluler ( bersel satu ) dan adapula yang multiseluler ( bersel banyak ). Dinding sel jamur tersusun dari kitin. Dan adapula yang sudah memiliki tubuh jamur, seperti payung, kuping, bulat.

Struktur jamur multiseluler memiliki sel – sel memanjang menyerupai batang ( filament ) yang disebut hifa. Hifa akan membentuk cabang – cabang seperti anyaman yang disebut miselium. Miselium ini akan berdiferensiasi membentuk alat reproduksi yang di sebut miselium generatif.

Hifa memiliki sel memanjang dengan sejumlah nucleus yang dipisahkan menjadi beberapa bagian septa. Setiap septa memiliki satu atau banyak pori. Pori – pori yang terdapat dalam septa memungkinkan sitoplasma bergerak dari satu sel kesel lainnya untuk menyebarkan nutrisi.

Jamur berkembang biak ( reproduksi ) dengan cara aseksula dan seksual. Banyak spesies jamur yang melakukan reproduksi aksesual dan seksual menggunakan spora. Spora di bentuk di bagian atas iselium.

B. klasifikasi jamur

Saat ini dikenal lebih dari 60.000 jeins jamur. Menurut Campbell ( 1998 : 576 ). Berdasarkan cara reproduksinya, jamur dikelompokan menjadi tiga division, yaitu :

1. division zygomycota, ciri – cirinya hifa tidak bersepta, spora seksula dengan zigospora, dan spora asesual dengan sporangiospora.

2. Divisio ascomycota,  cirri – cirinya hifa tidak bersepta, spora seksual dengan aksospora, dan spora asesual dengan konidiospora.

3. Divisio basidiomicota, cirri – cirinya hifa tidak bersepta, spora seksual dengan basidiospora, dan umumnya tidak memiliki spora aseksual.

C. peranan jamur pada kehidupan

1. peranan jamur yang menguntungkan dalam kehidupan
          a. sebagai bahan pangan
          b. sebagai obat – obatan
          c. sebagai decomposer

2. peranan jamur yang merugikan bagi kehidupan
          a. menyebabkan penyakit pada organisme lain
          b. sebagai pembusuk makanan
          c. penghasil racun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar